Bab 2
Analisis Kondisi Keuangan PT
Bakrie Telecom Tbk.
2005-2009
A. Aspek Likuiditas
Ada 2 pendekatan yang kami gunakan untuk mengukur tingkat likuiditas PT Bakrie Telecom dari tahun 2005-2009, yaitu dengan menggunakan perhitungan Current Ratio dan Quick Ratio. Current Ratio adalah dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar dimana dari kurun waktu tahun 2005 sampai 2009 tingkat likuiditas PT Bakrie mengalami fluktuasi yang tidak signifikan pada kurun waktu 2005-2008, namun terjadi penurunan yang sangat signifikan dari tahun 2008 ke tahun 2009 dimana dari tingkat likuisitas 2,1624 menjadi 0,8399. Hal ini menunjukan bahwa kondisi keuangan PT Bakrie berada dalam posisi tertinggi pada tahun 2008 dengan 2,1624 dimana aktiva lancar lebih besar dari kewajiban untuk membayar hutang jangka pendek, sehingga PT Bakrie setidaknya memiliki jaminan untuk membayar hutang lancarnya. Sedangkan dengan quick ratio kondisiya tidak jauh berbeda dengan current ratio dimana di mana kondisi tertinggi berada pada tahun 2008 yang artinya kemampuan PT Bakrie untuk membayar hutang jangka pendek cukup baik dan terjamin karena jumlah aktiva lancar setelah dikurangi dengan persedian masih lebih besar dari total hutangnya.Sedangkan posisi terendah pada tahun 2009 dengan tingkat likuiditas 0.8265 sehingga kemampuan perusahaan untuk melunasi hutangnya dari aktiva lancar dikurangi persediaan tidak mencukupi untuk melunasi hutangnya.
Jadi, pada kurun waktu 2005 sampai 2008 tingkat likuiditas PT Bakrie berada pada posisi yang baik. Sedangkan pada tahun 2009, kemampuan perusahaan untuk membayar hutang sangat buruk.
B. Aspek Leverage
Aspek Leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur dampak penggunaan hutang dimana hutang digunakan untuk mendapatkan keuntungan yang besar bagi pemegang saham. Kita menggunakan 3 perhitungan untuk mengetahui tingkat leverage PT Bakrie dari kurun waktu 2005 sampai 2009, yaitu debt ratio, equity ratio dan debt equity ratio. Dari perhitungan debt equity menunjukan bahwa dari tahu 2005 sampai tahun 2009 tingkat debt ratio mencapai antara 40% sampai 50%. Hal ini menunjukan bahwa asset perusahaan didanani oleh hutang jangka panjang sebesar 40%-50% hal ini menyebabkan tingkat resiko keuangan PT Bakrie pun semakin besar, namu tingkat keuntungannya pun akan semakin besar.
Kemudian dari perhitungan Equity Ratio menunjukan pada tahun pada tahun 2006 tingkat resiko keuangan perusahaan paling besar karena total asset yang didanai oleh modal senidiri mencapai 67,45% atau terbesar dibandingkan yang lain.
C. Aspek Efisiensi
Dari aspek effisiensi laporan keuangan PT Bakrie pada tahun 2009 menunjukan kondisi yang paling baik, karena waktu yang dibutuhkan untuk menagih piutang dagang paling pendek yaitu 9 hari. Dimana semakin pendek waktu yang diperlukan untuk menagih piutang dagang maka akan semakin baik, artinya bahwa bila dalam waktu yang singkat perusahaan mampu menagih piutang dagangnya, maka uang dari taihan itu bisa digunakan untuk aktifitas operasi perusahaan. Sedangkan kondisi yang terburuk terjadi pada tahun 2005 dengan 38 hari waktu yang dibutuhkan untuk menagih piutang dagang.
D. Aspek Profitabilitas
Sementara dari aspek profitabilitas, posisi pada tahun 2005 adalah tahun dimana PT Bakrie Telekom mengalami kerugian karena pendapatan PT Bakrie Telekom pada tahun 2005 lebih kecil dari total beban. Sehingga perusahaan berada pada kondisi rugi. Namun pada tahun berikutnya PT Bakrie mampu bangkit dengan prosentasi rasio profitabilitas PT Bakrie menunjukan prosentasi positif yang artinya perusahaan berada dalam kondisi laba.
E. Aspek Dupont
Untuk melihat tingkat atauratio Dupont PT Bakrie digunakan perhitungan OIROI dan ROE ( Return on Equity).
Dari perhitungan ROE maupun OIROI kondisi terendah terjadi pada tahun 2005 karena memiliki prosentase yang negatif sedangkan kondisi tertinggi pada tahun 2007 dengan 4,71 % untuk ROE dan 7,69% untuk OIROI.
Bab 3 Analisis Pergerakan Harga Saham Bakrie
A. Grafik Pergerakan Harga Saham PT Bakrie Telekom Tbk.
Grafik dibuat berdasarkan harga saham harian PT.Bakrie Telekom pada kurun waktu 2 February 2010 sampai 30 Oktober 2010. Sumber data diperoleh dari www.idx.co.id
B. Analisis Pergerakan Harga Saham berdasarkan Grafik.
Berdasarkan pergerakan harga saham harian PT Bakrie Telekom selama tahun 2010 diatas kita dapat menyimpulkan bahwa pergerakan harga saham harian PT Bakrie cenderung stabil, setidaknya dari bulan februari hingga mei, kita juga bisa melihat selisih harga antara pembukaan, tertinggi, terendah serta pada penutupan sangat kecil atau tidak ada lonjakan harga yang cukup signifikan pada hari yang sama.
Harga saham PT Bakrie sempat melorot pada kisaran harga terendah yakni Rp.119 per lembar saham pada tanggal 25 Mei 2010, namun setelah itu pergerakan harga saham cukup berfluktuasi atau naik turun pada kurun waktu bulan mei hingga agustus.
Harga saham PT Bakrie mengalami lonjakan yang signifikan pada bulan september 2010 yang semula dikisaran harga Rp.160 per lebar saham mencapai titik harga tertinggi pada tanggal 25 oktober 2010 yakni pada kisaran harga Rp.250 per lembar saham.
Hal ini menurut analisis kami dikarenakan pada kirin waktu tersebut pada tanggal 10 dan 11 september 2010 adalah hari raya idul fitri sehingga jumlah uang berdedar di masyarakat meningkat. Selain itu kebutuhuan untuk berkomunikasi juga meningkat sehingga perang tarif seluler pun tidak bisa terhindarkan sehingga harga pasar menjadi tidak sehat dan investor pun melihat hal ini sebagai sesuatu yang menguntungkan dari segi penanaman modal.
Maka jika melihat pergerakan haraga saham PT Bakrie Telekom dapatkita simpulkan bahwa pergerakan saham yang relatif stabil bahkan cenderung naik pada akhir tahun. Jadi ini merupakan prospek yang sangat bagus bagi para investor untuk menanamkan modalnya di PT Bakrie Telekom.
C. Perhitungan Nilai Tertinggi, Nilai Terendah, Rerata dan Standar Deviasi.
(menggunakan excel)
· Nilai Tertinggi
Open | 250 |
High | 255 |
Low | 245 |
Close | 250 |
· Nilai Terendah
Open | 130 |
High | 134 |
Low | 119 |
Close | 131 |
· Rerata
Rerata Open | 164,3607 |
Rerata High | 167,2568 |
Rerata Low | 160,6284 |
Rerata Close | 165,1694 |
· Standar Deviasi
STDEV = 35,13089
D. Analisi dari hasil no. C
Dari perhitungan di atas dapat kita simpulkan bahwa harga saham PT bakrie berada pada posisi harga tertinggi pada level harga Rp.255 per lembar saham pada tangal 25 Oktober 2010. Hal ini lebih disebabkan oleh adanya hari raya idul fitri yang jatu pada tanggal 10 dan 11 September 2010.
Sedangkan dari sisi harga terendah jatuh pada level harga Rp. 119 per lembar saham pada tanggal 25 Mei 2010 namun level terendah ini tidak berlangsung lama. Setelah itu harga saham PT Bakrie kembali pada posisi yang stabil.
4. Kesimpulan dari Hasil Analisis Pergerakan Harga Saham
PT Bakrie Telekom merupakan salah satu perusahaan go publik yang memiliki prospek cerah. Hal ini karena pada pergerakan harga saham dari kurun waktu 2 februari sampai 30 Oktober 2010 menunjukan pergerakan yang stabil bahkan cenderung naik. Harga saham PT Bakrie dibuka dikisaran harga Rp.150 pada pembukaan tanggal 2 februari 2010 dan hingga pada saat terakhir data ini dirilis harga saham berada dikisaran harga Rp.240 hal ini menunjukan peningkatan yang sangat signifikan mencapai hampir 100% selama kurang dari 1 tahun.
Hal ini merupakan peluang bisnis bagi para investor untuk menanamkan modalnya di PT Bakrie Telekom Tbk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar